Minggu, 11 Oktober 2009

MUDIK LEBARAN VS CALO TIKET

Mudik merupakan salah satu tradisi selain makan ketupat di Hari Raya Idul Fitri. Biasanya jauh-jauh hari masyarakat yang ingin bermudik dengan transpotasi umum sudah “membooking” tiket dengan tujuan kampung masing-masing. Adapun sebagian masyarakat yang tidak mendapatkan tiket karena tiket sudah habis terjual. Walupun biasanya terdapat armada tambahan bila pemudik melonjak.

Banyaknya pemudik membuat oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan pembelian tiket, padahal tiket tersebut untuk dijual kembali. Oknum ini biasa disebut calo tidak resmi. Calo bisa ditemui di stasiun,bandara, terminal, bahkan pelabuhan. Calo sangat merugikan orang lain khususnya pemudik. Bila membeli tiket dari calo harga bisa 2 kali lipat bahkan lebih dari harga resmi. Tetapi masih ada saja yang membeli tiket di calo dengan alasan malas mengantri atau kehabisan tiket. Hal ini sungguh sangat disayangkan.

Pihak yang terkait sudah putus asa dalam menangani calo. Puluhan bahkan ratusan calo yang menawarkan penjualan tiket tidak resmi. Calo sulit sekali dibasmi di Indonesia karena masyarakat masih belum disiplin dan mementingkan dirinya sendiri saja dalam meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Seharusnya masyarakat sadar untuk mementingkan kepentingan bersama demi kenyamanan bersama dan tidak membeli tiket di calo,melainkan di tempat resmi untuk penjualan tiket.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar